Langsung ke konten utama

RINDU

TAHUN INI adalah ramadhan yang agak berat. Kantorku yang baru tidak memberlakukan jam pulang cepat tapi jam pulang normal jam 17.00 wib. Akibatnya aku sering berbuka puasa di kantor atau di jalan. Nggak papa sih, tapi jadwal tarawihku yang tahun sebelum-sebelumnya bagus hampir 90% dilakukan di mesjid. Sekarang tarawih serba darurat. Malah kadang nggak tarawih saking capeknya. Ini yang aku sebut ramadhan tahun ini agak berat.

Belum lagi kantor nugasin aku ke Medan (Sumut) sejak 10 hingga 30 September 2008. Walah. Target mendapatkan waktu untuk sholat di mesjid selama malam-malam ganjil agak berantakan. Tahun lalu aku selalu sukses sapu bersih untuk iktikaf di mesjid komplek. Kadang bahkan sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan. Entah untuk tahun ini.

Puasa hari pertama udah ngemut permen, 5 hari pertama sudah 2 malam tidak tarawih, entah apa lagi kejadian yang kudapat selama ramadhan tahun ini. Ya Allah, aku hanya menjalani semua petunjuk dan takdirMU. Bila engkau lapangkan diriku aku berharap aku dapat mengulang pertemuan khuisus seperti Tahun lalu, ya Allah. Apalah arti hidup yang datar tanpa pertemuan yang spesial di tempat spesial karena panggilanMU ya Allah. Duhai Allah, berilah satu tempat indah di sebuah mesjid Indah di Medan untukku. Tak penting besar atau kecil mesjidnya asal aku bisa menyeruMU dan bersujud dalam doa-doa yang panjang dan syahdu.

Duhai Allah, aku meminta kepadaMU agar tahun ini ramadhan memenuhi seluruh rongga nafasku dan seluruh denyut nadiku, karena aku ingin menjadi manusia yang menjemput ramadhan dengan seluruh rindu. Rindu kepadaMu ya Allah. Duhai Allah, kalo aku merindukan manusia, maka hanya kecewa yang kudapati. tapi manakala kerinduan untuk bertemu denganMU maka semakin bahagialah yang aku jumpai. Menatap bulan menjadi lebih damai dalam hati, mendengarkan jengkerik mengerik menjadi kekaguman yang tak bertepi, Dan menyimak angin berdesir lembut, menambah keimananku padaMU.

Wahai Pencipta Semesta, Engkau telah ciptakan manusia-manusia mulia disisimu karena ijinMu danEngkau hinakan manusia-manusai lain karena keburukannya sendiri.

Wahai Pemilik Segala, Engkau sediakan ramadhan bagi seluruh umatMU agar ia tahu ada bulan penuh magfirah bagi 11 bulan yang lain. Engkau siapkan bulan pengampunan untuk 11 bulan penuh dosa, dan Engkau Jemput insan-insan mulia yang datang dengan doa-doa untukMU dengan limpahan kebahagian lahir dan batin.

Wahai Pemiik Rindu: Bicaralah Siapa Yang Rindu................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENGGAK MUDIK (LAGI) DI 2017

Biasalah Sodara-sodara.   Lebaran Juni 2017 ini saya dan istri nggak mudik.  Baik mudik ke Banjarmasin ato ke Banyuwangi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami sudah memutuskan untuk tidak akan mudik saat Lebaran tiba.  Mengapa? Selama hampir 22 tahun di Jakarta, saya mudik saat menjelang Lebaran terjadi pada 1997, 1998, 2000, 2001, 2003, 2004, 2006, 2009.  Setelah itu mudik tapi nggak menjelang Lebaran.  Artinya pulang kampungnya bisa dua kali tapi di bulan yang lain.  Kami tahu betapa hebohnya mudik menjelang lebaran.  Dari sulitnya cari tiket, desak-desakan di bis/kereta api, sampai susahnya pula perjalanan arus balik.  Itu sebabnya bila Anda ingin mudik rileks, tenang, damai dan fun, maka pilihlah mudik di luar Lebaran.  Lagian mana tahan orang 19 juta pemudik bergerak bersama di jalan yg itu-itu juga (Referensi, Budi K. Sumadi, Menhub).  Sangat tidak layak, berbahaya, dan menyengsarakan.  Kita bicara orang Jakarta yang mudik saja, prediksi total 4 juta saja dg asumsi mo

MENSIKAPI DATANGNYA MASA TUA

Setelah solat subuh di Mejid Al-Muqarrabin, pagi ini, 3 Muharam 1432 H atau 9 Desember 2010, saya buru-buru pulang. Apa pasal? Saya pengen buru-buru nulis di blog ini mumpung ingatan saya tentang materi kultum yang saya bawakan masih anget bin kebul-kebul. Heee..... Begitulah Pembaca Yang Budiman, saya barusan share pengetahuan dengan ngasih kultum di mesjid kali ketiga atau dalam 3 bulan terakhir ini. Seperti biasa materi saya kumpulin dari internet, Quran, beberapa hadist dan beberapa riwayat. Kebiasaan juga masih, saya mempersiapkannya jam 21.00 ampek 23.30 wib, terus siapin hape dengan irama alarm, biar nggak kelewat. Bahaya, kan? Inilah kira-kira isi ceramah itu: Assalamuaalaikum warrah matullahi wabaraktuh. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِهَدُ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ

LAKI-LAKI MENANGIS

DIANTARA karunia dan nikmat Allah bagi umat ini adalah Dia (Allah) mengutus Nabi Muhammad kepada kita. Dengan diutusnya Muhammad Rosulullah, Allah menjadikan mata yang buta menjadi terbuka, membuat telinga yang tuli menjadi mendengar, dan membuka kalbu yang terkunci mati. Diutusnya Rasulullah, Allah menunjuki orang yang sesat, memuliakan orang yang hina, menguatkan orang yang lemah dan menyatukan orang serta kelompok setelah mereka bercerai-berai. Selasa 5 Juli 2011 bila anda nonton TV-One live ada menanyangkan pemakaman KH. Zainuddin MZ. Kamera sempat menyorot dua tokoh nasional H.Rhoma Irama dan KH. Nur Iskandar SQ keduanya tampak menangis. Mengapa mereka menangis? Pernahkah anda menangis oleh karena melihat orang meninggal dunia? Ataukah kita baru mengingat pada kematian? Ad-Daqqa berkata : "Barangsiapa yang sering ingat kematian, ia akan dimuliakan dengan 3 hal, yakni : lekas bertobat, hati yang qanaah (menerima apa adanya ketentuan Allah), dan semangat dalam beribadah. &q