Langsung ke konten utama

DAN KAKIKU KAKU

Senin malam, jam 19.00 saya pulang dari kantor lewat rute Pancoran-Kalibata-Cililitan-Condet-lalu Cimanggis. Setiap hari saya pake sepeda motor, disamping ngirit, juga lebih cepet. Pas deket PGC saat lalu lintas padat merayap saya berhenti, biasa, jalan-berhenti-jalan dan berhenti lagi. Eh taksi biru Bluebird ngelindas kaki saya. Aduuh! Spontan saya teriak. Keselnya taksi berhenti nggak gerak lagi. Artinya kaki saya kelindes dan stack. Ya sakitlah! Kontan tak gebrak kap mesin dia. 3 kali malah! Baru dia mundurin. Saya udah ancang-ancang kaya Sugar Ray Leonard, tapi begitu melihat sopir taksi ketakutan sambil bolak-balik minta maap. Jadi luluh hati saya, lagian lintas padat, nggak enak jadi sok jagoan. Saya buru-buru berlalu masuk Condet. Saya inget Imam Ali ketika berperang, dia sudah berhasil memukul jatuh musuhnya, begitu pedang mau ditebas, musuhnya meludah dan kena wajah Imam Ali. Imam Ali nggak jadi menebas musuhnya tadi. Apa katanya, aku nggak mau karena amarah engkau kubunuh.

Untungnya saya pake sepatu PDH ABRI jadi tebal, hanya kaget saja. Tapi kalo dipikir, kenapa ya banyak kaki di jalanan, si taksi milih sepatu saya , kaki saya, untuk dilindes. Astagfirullah. Ini kejadian kedua kakiku kaku. Yang pertama diperempatan Cawang, yang itu lebih dasyat, saya pake sandal jepit, karena lagi banjir. Waktu itu kaki saya harus diurut binti abuh. Sejak itu saya kemana-mana pake sepatu ABRI. Dan kejadian malam tadi. Allah sedang menguji kaki dan hati saya. MahaSuci Allah yang memberi dan menarik nikmatNYA. Kau kemanakan kakimu, melangkah, Met?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENGGAK MUDIK (LAGI) DI 2017

Biasalah Sodara-sodara.   Lebaran Juni 2017 ini saya dan istri nggak mudik.  Baik mudik ke Banjarmasin ato ke Banyuwangi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami sudah memutuskan untuk tidak akan mudik saat Lebaran tiba.  Mengapa? Selama hampir 22 tahun di Jakarta, saya mudik saat menjelang Lebaran terjadi pada 1997, 1998, 2000, 2001, 2003, 2004, 2006, 2009.  Setelah itu mudik tapi nggak menjelang Lebaran.  Artinya pulang kampungnya bisa dua kali tapi di bulan yang lain.  Kami tahu betapa hebohnya mudik menjelang lebaran.  Dari sulitnya cari tiket, desak-desakan di bis/kereta api, sampai susahnya pula perjalanan arus balik.  Itu sebabnya bila Anda ingin mudik rileks, tenang, damai dan fun, maka pilihlah mudik di luar Lebaran.  Lagian mana tahan orang 19 juta pemudik bergerak bersama di jalan yg itu-itu juga (Referensi, Budi K. Sumadi, Menhub).  Sangat tidak layak, berbahaya, dan menyengsarakan.  Kita bicara orang Jakarta yang mudik saja, prediksi total 4 juta saja dg asumsi mo

MENSIKAPI DATANGNYA MASA TUA

Setelah solat subuh di Mejid Al-Muqarrabin, pagi ini, 3 Muharam 1432 H atau 9 Desember 2010, saya buru-buru pulang. Apa pasal? Saya pengen buru-buru nulis di blog ini mumpung ingatan saya tentang materi kultum yang saya bawakan masih anget bin kebul-kebul. Heee..... Begitulah Pembaca Yang Budiman, saya barusan share pengetahuan dengan ngasih kultum di mesjid kali ketiga atau dalam 3 bulan terakhir ini. Seperti biasa materi saya kumpulin dari internet, Quran, beberapa hadist dan beberapa riwayat. Kebiasaan juga masih, saya mempersiapkannya jam 21.00 ampek 23.30 wib, terus siapin hape dengan irama alarm, biar nggak kelewat. Bahaya, kan? Inilah kira-kira isi ceramah itu: Assalamuaalaikum warrah matullahi wabaraktuh. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِهَدُ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ

LAKI-LAKI MENANGIS

DIANTARA karunia dan nikmat Allah bagi umat ini adalah Dia (Allah) mengutus Nabi Muhammad kepada kita. Dengan diutusnya Muhammad Rosulullah, Allah menjadikan mata yang buta menjadi terbuka, membuat telinga yang tuli menjadi mendengar, dan membuka kalbu yang terkunci mati. Diutusnya Rasulullah, Allah menunjuki orang yang sesat, memuliakan orang yang hina, menguatkan orang yang lemah dan menyatukan orang serta kelompok setelah mereka bercerai-berai. Selasa 5 Juli 2011 bila anda nonton TV-One live ada menanyangkan pemakaman KH. Zainuddin MZ. Kamera sempat menyorot dua tokoh nasional H.Rhoma Irama dan KH. Nur Iskandar SQ keduanya tampak menangis. Mengapa mereka menangis? Pernahkah anda menangis oleh karena melihat orang meninggal dunia? Ataukah kita baru mengingat pada kematian? Ad-Daqqa berkata : "Barangsiapa yang sering ingat kematian, ia akan dimuliakan dengan 3 hal, yakni : lekas bertobat, hati yang qanaah (menerima apa adanya ketentuan Allah), dan semangat dalam beribadah. &q