Tanggal 9 April , hari ini, adalah hari libur. Asyiknya liburnya hari ini didukung dengan Keppres No. 7/2009. Semua tahu hari ini adalah Pemilihan Legislatip untuk DPRD Tk.1, DPRD Tk.2, DPR dan DPD diseluruh Indonesia. Di kampung saya Tugu, Cimanggis Depok dibangun TPS-20 di depan Mesjid Al-Muqarrobin.
Pagi itu saya tampil santai, itung-itung hari libur, so sejak pagi saya isi acara becanda aja sama "yayang" hehehe...
Begitu jam 10 baru inget, undangan Pileg, Waduh...ternyata Pileg dimulai jam 7 - 12 siang. Kirain jam 10-an dan ada pengumuman lewat speaker mesjid seperti pemilu yang lalu-lalu, ternyata tidak.
Saya bareng istri bergegas. Sebagai orang yang melek politik, kami nggak ingin golput. Golput bagi kami kelompok yang fatalistik, nggak punya rumah ideologi, grup sakit hati, paduan suara sumbang, dan lucu (tapi nggak mau disebut pelawak).Hahahh...!
Bagi kami, lebih baik milih dan salah.Daripada nggak milih. Karena nggak milih, dalam ujian, sudah pasti, absolut, dan mutlak : dianggap salah.
Gambar diatas adalah teman2 saya di RT.12 yg kebetulan bareng keluar rumah.Hehehe...akhirnya ketemu di TPS. Ya gitu deh, foto bersama dulu sebelum nyontreng! Ikut Pemilu penting, tapi poto bareng...jauh lebih penting. Ya-nggak, Cak Bud?
Pemilu di RW 16 Tugu Cimanggis Depok, berlangsung cool dan bersahabat. Walaupun banyak partai dengan banyak pendukung. Kami mulai menganggap pemilu seperti ajang ngeliat wajah-wajah sahabat, anaknya berapa, ubanya udah nongol ato belum, dan maap, siapa-siapa yang nggak nongol lagi!? Semoga Allah merahmati jasad dan rohnya di alam kubur.
Hari ini adalah hari terakhir saya "menjabat" sebagai caleg (calon legislator) DPR RI. Biar ngamukan, rodok aneh, melawan arus, sok pahlawan, mantan Pramuka, mantan anak Ibuk, dan aneka sebutan lainnya, saya masih tercatat sebagai caleg PKB daerah pemilihan Sulawesi Selatan 1 yang meliputi: Makasar, Majene, Jeneponto, Takalar, Gowa, Bantaeng, dan Selayar.
Biar wong NU dan caleg PKB, saya, seperti para nahdiyin lainnya, membebaskan bojo, dulur, pakde, paklik, bude, ponakan dan lain-lain untuk memilih sesuka hatinya. Gak mesti PKB.
Kan politik urusan hati. Saya gak harus maksa bojo untuk memilih PKB, lha kalo atinya ke PKS. Easy going-laaa....
Habis ikut pemilu, saya bareng "yayang" nyari dudukan modem di ITC Depok, nyari karet viper di Cibubur dan ke Detos nukar kacamata plus 1. Besok Jumat, dan sabtu yayang mo ikut Training ESQ di Menara 165 Cilandak, so saya harus memastikan whatever keperluan yayang agar nggak crowded.
Malamnya di TV One, posisi Demokrat leading versi quick count, disusul Golkar, PDIP, PKS, PAN, PPP dan PKB.
Bagi saya politik nggak beda kayak melihat pergerakan nilai saham perusahaan2 yang listing di Bursa Saham. Harga nggak bakal nipu, deh....
Pagi itu saya tampil santai, itung-itung hari libur, so sejak pagi saya isi acara becanda aja sama "yayang" hehehe...
Begitu jam 10 baru inget, undangan Pileg, Waduh...ternyata Pileg dimulai jam 7 - 12 siang. Kirain jam 10-an dan ada pengumuman lewat speaker mesjid seperti pemilu yang lalu-lalu, ternyata tidak.
Saya bareng istri bergegas. Sebagai orang yang melek politik, kami nggak ingin golput. Golput bagi kami kelompok yang fatalistik, nggak punya rumah ideologi, grup sakit hati, paduan suara sumbang, dan lucu (tapi nggak mau disebut pelawak).Hahahh...!
Bagi kami, lebih baik milih dan salah.Daripada nggak milih. Karena nggak milih, dalam ujian, sudah pasti, absolut, dan mutlak : dianggap salah.
Gambar diatas adalah teman2 saya di RT.12 yg kebetulan bareng keluar rumah.Hehehe...akhirnya ketemu di TPS. Ya gitu deh, foto bersama dulu sebelum nyontreng! Ikut Pemilu penting, tapi poto bareng...jauh lebih penting. Ya-nggak, Cak Bud?
Pemilu di RW 16 Tugu Cimanggis Depok, berlangsung cool dan bersahabat. Walaupun banyak partai dengan banyak pendukung. Kami mulai menganggap pemilu seperti ajang ngeliat wajah-wajah sahabat, anaknya berapa, ubanya udah nongol ato belum, dan maap, siapa-siapa yang nggak nongol lagi!? Semoga Allah merahmati jasad dan rohnya di alam kubur.
Hari ini adalah hari terakhir saya "menjabat" sebagai caleg (calon legislator) DPR RI. Biar ngamukan, rodok aneh, melawan arus, sok pahlawan, mantan Pramuka, mantan anak Ibuk, dan aneka sebutan lainnya, saya masih tercatat sebagai caleg PKB daerah pemilihan Sulawesi Selatan 1 yang meliputi: Makasar, Majene, Jeneponto, Takalar, Gowa, Bantaeng, dan Selayar.
Biar wong NU dan caleg PKB, saya, seperti para nahdiyin lainnya, membebaskan bojo, dulur, pakde, paklik, bude, ponakan dan lain-lain untuk memilih sesuka hatinya. Gak mesti PKB.
Kan politik urusan hati. Saya gak harus maksa bojo untuk memilih PKB, lha kalo atinya ke PKS. Easy going-laaa....
Habis ikut pemilu, saya bareng "yayang" nyari dudukan modem di ITC Depok, nyari karet viper di Cibubur dan ke Detos nukar kacamata plus 1. Besok Jumat, dan sabtu yayang mo ikut Training ESQ di Menara 165 Cilandak, so saya harus memastikan whatever keperluan yayang agar nggak crowded.
Malamnya di TV One, posisi Demokrat leading versi quick count, disusul Golkar, PDIP, PKS, PAN, PPP dan PKB.
Bagi saya politik nggak beda kayak melihat pergerakan nilai saham perusahaan2 yang listing di Bursa Saham. Harga nggak bakal nipu, deh....
Komentar
Posting Komentar
Kalo Anda pengen diskusi lebih komprehensip, kirim ke email ini : sismulyanto@gmail.com