SABTU, 25 April 2009 hari ini 5 dari 9 orang di toko Makasar kena penyakit mata. Termasuk saya. Awalnya penyakit "belekan" ini dibawa oleh Boy, lalu ke Susi, balik ke Boy lagi, terus merambat ke Galang, ke saya, dan terakhir ke Pak Haris Wicaksono Store Head di Makasar. Yang masih stabil tak terinfeksi hanya Indri Kasir, Satria, Wi-win dan Ayu Elfrida
Sakit mata sih gak papa, biasa, tetapi terjadi di toko dimana kita sebagai penjual agak mengganggu, terutama untuk pelanggan. Nggak lucu kan kalo pas ngelayani, pas mata kita belekan. Seperti orang nangis bin sedih. Padahal kita good feeling dan bersemangat tapi penderita sakit mata tetep kayak orang nangis karena merah matanya.
Bagi saya pribadi, sakit mata berarti teguran Allah, karena mata keseringan dipake "ngelayap". Duh, Gusti. Engkau tau aja mata ini harus dihukum. Namun betapa sedihnya saya, betapa sulitnya bersujud di rumahmu, karena menahan sakit. Setiap sujud, mata serasa mau loncat, perih dan berputar.
Setiap wudhu, mata bengkak ini juga tak nyaman diguyur air.
Saya inget waktu ke Medan Agustus 2008 lalu saya beli kacamata untuk menahan gempuran debu, karena saya putar-putar ke kota Medan pake sepeda motor. Waktu pulang ke Jakarta, istri nanya ; kenapa beli kacamata? Saya bilang Medan berdebu.
Waktu mo ke Makasar istri pesan: Pah, nggak usah beli kacamata ya?
Saya hanya diam aja, habis untuk apa beli kacamata. Eh, nggak taunya penonton, sampai di Makasar, kena sakit mata pula, lha haruslah beli kacamata. Karena kalo nggak pakai kacamata, ya gitu deh kayak orang yg mau nangis. Hehehe...
Setelah sehari sakit mata saya, saya biarin merajalela, tanpa obat, saya lalu ke butik obat Century, beli obat mata Sindo Xitrone. Di Guardian dan The Body Shop habis. Lucunya anak-anak toko diobati sakit matanya pake Klorophyl-nya K-Link oleh Store Head Pak Haris.
Pak Haris ingin mendemostrasikan bahwa KLorophyl mampu mengatasi aneka macam penyakit tanpa efek samping. Lha aku yo wedi no, lha wong klorophyl ngono multivitamin untuk dikonsumsi kok jadi obat mata. Iseng-iseng Pak Haris kugodain: lha kalo penyakit kantong cekak bisa nggak diobati pake Klorophyl. Hehehe...
Begitulah. Kontan saja kami semua berupaya mencari kesembuhan masing-masing. Ada yang pake Khloropyl, obat mata bahkan ilmu "suwuk" juga dipake. Saya sempat nanya ke Century apa benar obat mata lagi laris. SPG-nya membenarkan sembari bilang: Bapak adalah orang yang nyari obat ke 7 hari ini. Subhanallah, semoga SPG Century dimakmurkan gajinya dan bosnya bermurah hati dengan memberi rejeki lebih bila omset tokonya meningkat.
Jadi minggu-minggu ini, kami di toko Makasar lagi bergaya kayak grup band NAIFF, pake kacamata semua. Ada yang merah, hitam, biru, kacamata kuda dan aneka gaya lainnya. Semoga sakit mata ini mengingatkan kami pada pentingnya menjaga kesehatan, dan menjaga mata agar jauh dari maksiat dan apa yang dilarang oleh Allah.
Duh, Gusti, haruskah hukumanMU ini juga membuat kami gemetar menahan perih dikala sujud untuk mendekatkan diri padaMU. Ya Rab, ampuni mata kami, hati kami yang berpaling dari anugerah terindah bila kami berada di jalanMU.
Sakit mata sih gak papa, biasa, tetapi terjadi di toko dimana kita sebagai penjual agak mengganggu, terutama untuk pelanggan. Nggak lucu kan kalo pas ngelayani, pas mata kita belekan. Seperti orang nangis bin sedih. Padahal kita good feeling dan bersemangat tapi penderita sakit mata tetep kayak orang nangis karena merah matanya.
Bagi saya pribadi, sakit mata berarti teguran Allah, karena mata keseringan dipake "ngelayap". Duh, Gusti. Engkau tau aja mata ini harus dihukum. Namun betapa sedihnya saya, betapa sulitnya bersujud di rumahmu, karena menahan sakit. Setiap sujud, mata serasa mau loncat, perih dan berputar.
Setiap wudhu, mata bengkak ini juga tak nyaman diguyur air.
Saya inget waktu ke Medan Agustus 2008 lalu saya beli kacamata untuk menahan gempuran debu, karena saya putar-putar ke kota Medan pake sepeda motor. Waktu pulang ke Jakarta, istri nanya ; kenapa beli kacamata? Saya bilang Medan berdebu.
Waktu mo ke Makasar istri pesan: Pah, nggak usah beli kacamata ya?
Saya hanya diam aja, habis untuk apa beli kacamata. Eh, nggak taunya penonton, sampai di Makasar, kena sakit mata pula, lha haruslah beli kacamata. Karena kalo nggak pakai kacamata, ya gitu deh kayak orang yg mau nangis. Hehehe...
Setelah sehari sakit mata saya, saya biarin merajalela, tanpa obat, saya lalu ke butik obat Century, beli obat mata Sindo Xitrone. Di Guardian dan The Body Shop habis. Lucunya anak-anak toko diobati sakit matanya pake Klorophyl-nya K-Link oleh Store Head Pak Haris.
Pak Haris ingin mendemostrasikan bahwa KLorophyl mampu mengatasi aneka macam penyakit tanpa efek samping. Lha aku yo wedi no, lha wong klorophyl ngono multivitamin untuk dikonsumsi kok jadi obat mata. Iseng-iseng Pak Haris kugodain: lha kalo penyakit kantong cekak bisa nggak diobati pake Klorophyl. Hehehe...
Begitulah. Kontan saja kami semua berupaya mencari kesembuhan masing-masing. Ada yang pake Khloropyl, obat mata bahkan ilmu "suwuk" juga dipake. Saya sempat nanya ke Century apa benar obat mata lagi laris. SPG-nya membenarkan sembari bilang: Bapak adalah orang yang nyari obat ke 7 hari ini. Subhanallah, semoga SPG Century dimakmurkan gajinya dan bosnya bermurah hati dengan memberi rejeki lebih bila omset tokonya meningkat.
Jadi minggu-minggu ini, kami di toko Makasar lagi bergaya kayak grup band NAIFF, pake kacamata semua. Ada yang merah, hitam, biru, kacamata kuda dan aneka gaya lainnya. Semoga sakit mata ini mengingatkan kami pada pentingnya menjaga kesehatan, dan menjaga mata agar jauh dari maksiat dan apa yang dilarang oleh Allah.
Duh, Gusti, haruskah hukumanMU ini juga membuat kami gemetar menahan perih dikala sujud untuk mendekatkan diri padaMU. Ya Rab, ampuni mata kami, hati kami yang berpaling dari anugerah terindah bila kami berada di jalanMU.
lagi sakit mata juga nih...tapi g belekan...cuman ada bengkak dan perih di daerah mata bagian baah sekitar area kantung mata.perihnya minta ampun mas...salam kenal ya..pas sama yng kurasain skrng tu mata wktu sjud(shalat) kyak mw loncat...ampun perihnya....
BalasHapus