Langsung ke konten utama

PRASETIJO HERMAWAN



NAMANYA PRASETIJO HERMAWAN. Dia adalah teman istimewa SMA saya waktu di SMAN 2 Banyuwangi. Mengapa. Karena sejak saya menjadi Ketua Gerakan Pramuka Gugus Depan SMADA Banyuwangi, Pras, selalu terbuka minjamin sepeda motor Astrea 800-nya untuk saya pakai kemana saya pergi, tanpa ditagih bensin.






Baik banget, kan?

Saya tidak tahu banyak tentang keluarga Prasetijo. Yang saya tahu, ayahnya seorang hakim bertugas di Mataram waktu itu. Prasetijo dan adiknya Pramesti Wulandari ditinggal berdua bersama neneknya saja. Dan bukan saya saja yang merasakan kedasyatan kebaikan budi Pras ini, hampir semua teman di kelas, baik kelas 1, 2 dan 3 setidaknya mengakui kebaikan karakter Pras.

Sudah lama saya tidak bertemu selepas lulus SMA tahun 1987. Dan semingguan tadi kami bisa kembali bercakap-cakap. Ceritanya saya dapat nomor HP Pras dari adiknya Wulan yg OL di Facebook. Begitulah, hati saya berbuncah gembira bisa bicara dengan Pras setelah 22 tahun berpisah.

Pras bilang sekarang dia tinggal dan bekerja di salah satu kota di Kalimantan Barat. Dia juga nemu jodohnya di sana. Alhamdulillah. Sama kayak saya, nemu jodoh di Kalimantan Selatan. Ada kemiripan jodoh antara saya dan Prasetijo. Di SMA dulu saya "nggak sempat" pacaran. Barangkali, Pras juga. Hehehe...

Pras cerita kalo dia maunya masuk Hubungan International UGM, tapi nggak tembus lalu milih UBAYA Surabaya jurusan Teknik Informatika. Duh, ilmu-ilmu dasyat itu Pras. Kini Pras, bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di Kalbar, dan aku temannya justru setelah kuliah di Banjarbaru (Kalsel) malah nyari rejeki di Jakarta. Semoga Allah memberi kami kesyukuran atas apapun yang given dari Allah.

Waktu SMA, Prasetijo kebagian peran di OSIS sebagai apa ya, saya lupa. Tapi tugas dia sangat banyak: Pramuka ada acara, dia bantu. Paskibra ada diklat, dia support. Pecinta Alam Agem Karso (AKAR) punya kegiatan, dia dukung, apalagi acara OSIS, Prasetijo pasti ada. Apapun acaranya, di SMADA tahun 1986 (dimana kami kebagian menjadi eksekutip OSIS) Prasetijo adalah pihak yang paling banyak membantu. Kalo perusahaan gitu, dia adalah pihak yang menjadi sponsor utama.

Tahun 1985 waktu itu Prasetijo Hermawan dibelikan bapaknya yang hakim sebuah sepeda motor Honda Astrea-800, itu motor impian anak muda jaman itu, dan Pras sedikit dari anak muda yang punya. Ck...ck..ck... Tapi Pras jauh dari sombong. Terbukti siapa saja yang pinjam sepeda motornya, dia gampang minjemin. Ada juga saya dengar dari Pras, omelan bilamana Astrea-nya pada saat jam yang telah ditentukan, belum kembali.

Saya kira waktu SMA Pras termasuk cowok yang banyak ditaksir cewek-cewek, tapi saya belum pernah dengar Pras pacaran dengan teman SMA 2. Bahkan sesaat menjelang kelulusan. Saya dan Pras , tergolong cowok yang tergolong "belum berani" nembak cewek. Hehehe...

Gaya bicara Pras, masih sama agak setengah menggerutu, hihihi...tapi bukan gaya menyebalkan. Bahkan sebaliknya, lucu dan bersahabat. Aku lupa nanya, Prasetijo asli kelahiran Banyuwangi ato cuma numpang besar di Banyuwangi. Faktanya adalah, bapak-ibuk, adik dan tujuan Pras ke Jawa pasti ke Jogya, bukan Banyuwangi. Tapi masalah ini tidak merupakan gangguan mengingat SMA Pras, dulu di Banyuwangi.

Kalo saya butiri semasa SMA dulu, ada dua orang yang mendukung habis karir saya di Pramuka. Pertama Prasetijo Hermawan, kakaknya Wulan. Dan kedua Meyka Noorawaty Gardjito, kakak Eryani Putri.

Pasca usia 40-an ini saya menangkap harapan dari Pras, untuk bisa menjadi entrepreneur nantinya, dan tidak seumur-umur bekerja sebagai employee.

Aku harus mulai mikir anakku, Met, begitu alasannya.

Saya senang mendengar kalimat itu. Pras kini menjadi suami dari istrinya dan bapak dari anaknya. 20 tahun lalu, kami masih sama-sama jomblo, nggak bakalan bisa bicara seperti ini.

Semoga Allah membalaskan semua kebaikan Prasetijo dan keluarga, atas semua jerih payah, pengorbanan dan kesulitan yang pernah Pras lakukan selama hidup di dunia. Dan Allah melimpahkan kasih sayang yang sempurna atas nama teman, sahabat dan makhluknya yang bernama Prasetijo Hermawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENGGAK MUDIK (LAGI) DI 2017

Biasalah Sodara-sodara.   Lebaran Juni 2017 ini saya dan istri nggak mudik.  Baik mudik ke Banjarmasin ato ke Banyuwangi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami sudah memutuskan untuk tidak akan mudik saat Lebaran tiba.  Mengapa? Selama hampir 22 tahun di Jakarta, saya mudik saat menjelang Lebaran terjadi pada 1997, 1998, 2000, 2001, 2003, 2004, 2006, 2009.  Setelah itu mudik tapi nggak menjelang Lebaran.  Artinya pulang kampungnya bisa dua kali tapi di bulan yang lain.  Kami tahu betapa hebohnya mudik menjelang lebaran.  Dari sulitnya cari tiket, desak-desakan di bis/kereta api, sampai susahnya pula perjalanan arus balik.  Itu sebabnya bila Anda ingin mudik rileks, tenang, damai dan fun, maka pilihlah mudik di luar Lebaran.  Lagian mana tahan orang 19 juta pemudik bergerak bersama di jalan yg itu-itu juga (Referensi, Budi K. Sumadi, Menhub).  Sangat tidak layak, berbahaya, dan menyengsarakan.  Kita bicara orang Jakarta yang mudik saja, prediksi total 4 juta saja dg asumsi mo

MENSIKAPI DATANGNYA MASA TUA

Setelah solat subuh di Mejid Al-Muqarrabin, pagi ini, 3 Muharam 1432 H atau 9 Desember 2010, saya buru-buru pulang. Apa pasal? Saya pengen buru-buru nulis di blog ini mumpung ingatan saya tentang materi kultum yang saya bawakan masih anget bin kebul-kebul. Heee..... Begitulah Pembaca Yang Budiman, saya barusan share pengetahuan dengan ngasih kultum di mesjid kali ketiga atau dalam 3 bulan terakhir ini. Seperti biasa materi saya kumpulin dari internet, Quran, beberapa hadist dan beberapa riwayat. Kebiasaan juga masih, saya mempersiapkannya jam 21.00 ampek 23.30 wib, terus siapin hape dengan irama alarm, biar nggak kelewat. Bahaya, kan? Inilah kira-kira isi ceramah itu: Assalamuaalaikum warrah matullahi wabaraktuh. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِهَدُ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ

LAKI-LAKI MENANGIS

DIANTARA karunia dan nikmat Allah bagi umat ini adalah Dia (Allah) mengutus Nabi Muhammad kepada kita. Dengan diutusnya Muhammad Rosulullah, Allah menjadikan mata yang buta menjadi terbuka, membuat telinga yang tuli menjadi mendengar, dan membuka kalbu yang terkunci mati. Diutusnya Rasulullah, Allah menunjuki orang yang sesat, memuliakan orang yang hina, menguatkan orang yang lemah dan menyatukan orang serta kelompok setelah mereka bercerai-berai. Selasa 5 Juli 2011 bila anda nonton TV-One live ada menanyangkan pemakaman KH. Zainuddin MZ. Kamera sempat menyorot dua tokoh nasional H.Rhoma Irama dan KH. Nur Iskandar SQ keduanya tampak menangis. Mengapa mereka menangis? Pernahkah anda menangis oleh karena melihat orang meninggal dunia? Ataukah kita baru mengingat pada kematian? Ad-Daqqa berkata : "Barangsiapa yang sering ingat kematian, ia akan dimuliakan dengan 3 hal, yakni : lekas bertobat, hati yang qanaah (menerima apa adanya ketentuan Allah), dan semangat dalam beribadah. &q