Langsung ke konten utama

Postingan

ENGGAK MUDIK (LAGI) DI 2017

Postingan terbaru

KENANGAN LALU

MELIHAT gambar diatas membangkitkan kenangan masa lalu, waktu saya kecil. Masa kecil semua orang pasti indah. Maunya main mulu, nggak pagi, siang, sore, malam, main aja judulnya. Susahnya cumak satu, kalo dimarah ama bapak ato ibuk. Itu saja. Kamis, sore, 13 Oktober 2011, saya datang pada walimatul ursyi, Suryana, salah satu karyawan pabrik Cibinong. Perkawinannya sederhana, dengan lantunan musik-musik islami, tamu hilir-mudik bergantian masuk menyalami pengantin. Sambil menikmati hidangan, saya beramah-tamah dengan tamu disamping. Ternyata beliau paman dari mempelai wanita. Kami bicara soal, banjir, kekeringan sampai mempelai wanita yg sudah tak ada orangtuanya lagi. Subhanallah. Saya menyukai perkawinan dengan cara sederhana, yang penting Allah ridho atas pernikahan itu. Bukan pesta yang meriah yang paling penting, namun bagaimana the day after alias pasca pernikahan itu. Bagaimana mengatasi perbedaan, bagaimana menerima kekurangan, dan bagaimana meny

SAKIT TENGGOROKAN

BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM. Biasalah pembaca yg budiman, namanya orang puasa, apa aja yg keliatan enak, pasti disantap, apalagi menjelang berbuka. Itulah petaka bagi saya. Sabtu sore, 6 Agustus 2011 saya beli es degan kesukaan saya. Begitu nyampe rumah pas menjelang adzan magrib, langsung saya tenggak tuh minuman. Setelah nyamber beberapa kue dan buah dingin, saya samber juga teh panas buatan mertua (kebetulan mertua udah nyiapin). Awalnya asyik-asyik aja. Namun besoknya tenggorokan ada yang nggak beres. Cilakanya, saya kadung menyetujui untuk memberi kultum solat subuh di Mesjid Al-Muqarrabin, besok pagi. Duh. Gawat! Bisa nggak lancar acara silaturahmi ilmu besok. Buru-buru, saya kunjungi salah satu apotik deket rumah saya, letak apotik ini di jalan tembus perumahan saya dengan jalan RTM Kelapa Dua Depok. Yang menerima saya mbak-mbak agak gemuk tapi manis. Hihihi..... Mbak....saya lagi radang tenggorokan. Apa obat untuk saya ya? Kata saya bergaya upin-ipin. Si Mbak in

LAKI-LAKI MENANGIS

DIANTARA karunia dan nikmat Allah bagi umat ini adalah Dia (Allah) mengutus Nabi Muhammad kepada kita. Dengan diutusnya Muhammad Rosulullah, Allah menjadikan mata yang buta menjadi terbuka, membuat telinga yang tuli menjadi mendengar, dan membuka kalbu yang terkunci mati. Diutusnya Rasulullah, Allah menunjuki orang yang sesat, memuliakan orang yang hina, menguatkan orang yang lemah dan menyatukan orang serta kelompok setelah mereka bercerai-berai. Selasa 5 Juli 2011 bila anda nonton TV-One live ada menanyangkan pemakaman KH. Zainuddin MZ. Kamera sempat menyorot dua tokoh nasional H.Rhoma Irama dan KH. Nur Iskandar SQ keduanya tampak menangis. Mengapa mereka menangis? Pernahkah anda menangis oleh karena melihat orang meninggal dunia? Ataukah kita baru mengingat pada kematian? Ad-Daqqa berkata : "Barangsiapa yang sering ingat kematian, ia akan dimuliakan dengan 3 hal, yakni : lekas bertobat, hati yang qanaah (menerima apa adanya ketentuan Allah), dan semangat dalam beribadah. &q

BEHIND THE SCENE

Bismillahirahmanirrahim. Semoga Allah menjaga jari saya agar mudah menulis kisah ini dengan ringan. Sejak dulu saya paling "tidak nyaman" tampil. Selalu lebih nyaman bagi saya untuk menjadi tim pendukung atau bahasa klimisnya orang di belakang panggung, agak sedikit dihebohkan sebagai man behins scene. Hari ini, Minggu, 19 Juni 2011 saya ada sedikit kisah. Tiap minggu ketiga setiap bulan, Saya bareng istri "agak kesiangan" pergi ke majelis zikir Az-Zikra di Perum Mampang Indah 2, Sawangan Depok. Alhamdulillah tepat pukul 8 pagi kami sampai. Dengan buru2 kami bergabung dengan ribuan jemaah yang sudah memadati area zikir di lapangan luar Mesjid Al Amru Bi Taqwa. Istri ke kelompok ibu-ibu, saya mengambil shaf di tengah, kebetulan ada space kosong untuk satu orang. Di depan tengah memberi tausyiah Ustadz Syaroni dengan pengalaman2 spiritualnya. Saya beruntung tak lama setelah Ustadz Syaroni, tampilah Ustad Abdul Syukur memimpin zikir bersama. Pendek kata, saya ma

DHANI

NAMA DHANI banyak; Dani temen saya waktu di MDS. Jatinegara Plaza 2, dia seorang sekurity. Dani, masih temen saya, dia seorang pedagang baju dipasar Pal Cimanggis, sebelumnya dia satu kantor dengan saya di Gudang Matahari Cimanggis. Dani lagi, adalah seorang HRD Manager di penerbitan Al-Kautsar yang kini mencoba membuat penerbitan sendiri di Bogor (Abu Hanivah Publishing). Mana Dhani yang saya maksud? Tak lain dan tak bukan Dhani adalah nama keponakan saya, anak kakak kandung saya satu-satunya : Anis Ismulyaningsih. Saya biasa panggil kakak saya dengan sebutan Mbak Ning. Dia tinggal di Kabat, sebuah dusun kecil di kecamatan yang nggak top di Banyuwangi. Tapi dari Kabat pulalah Bapak, Ibuk, Mbak Ning dan saya lahir. Mbak Ning menikah dengan Mas Mamiek, seorang drummer asal Waru-Sidoarjo, tahun....lupa saya, mungkin 1996, dua tahun menikah lahirlah Dhani. Yang memberi nama Dhani adalah ibu saya, lengkapnya Mardhani Muhammad Zikri Hidayatullah. Byuh-byuh abot tenan jenenge iki!!!

MENSIKAPI DATANGNYA MASA TUA

Setelah solat subuh di Mejid Al-Muqarrabin, pagi ini, 3 Muharam 1432 H atau 9 Desember 2010, saya buru-buru pulang. Apa pasal? Saya pengen buru-buru nulis di blog ini mumpung ingatan saya tentang materi kultum yang saya bawakan masih anget bin kebul-kebul. Heee..... Begitulah Pembaca Yang Budiman, saya barusan share pengetahuan dengan ngasih kultum di mesjid kali ketiga atau dalam 3 bulan terakhir ini. Seperti biasa materi saya kumpulin dari internet, Quran, beberapa hadist dan beberapa riwayat. Kebiasaan juga masih, saya mempersiapkannya jam 21.00 ampek 23.30 wib, terus siapin hape dengan irama alarm, biar nggak kelewat. Bahaya, kan? Inilah kira-kira isi ceramah itu: Assalamuaalaikum warrah matullahi wabaraktuh. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِهَدُ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ