Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

AYAH

ADA seorang sahabat bercerita kalo ia deket banget dengan ayahnya. Apalagi sejak ayahnya sakit-sakitan. Ia merasa ayahnya sakit psikis larena banyak pikiran. Ayahnya ingin kembali ke tempat dimana ayahnya dilahirkan. Saya tidak tahu bagaimana pikiran wanita beroperasi, namun bila saya mendengar kisah-kisah tentang bagaimana "kangennya" laki-laki dengan suasana dimana dia dilahirkan, dan dibesarkan. Saya menjadi inget ayah saya. Nama ayah saya Samiari. Waktu ia muda, teman, bibi dan budenya biasa panggil Didik. Mangkanya setelah jadi TNI AD sekitar tahun 1963, lencana nama yang tertempel di dadanya tertulis D. SAMIARI. Kalo saya tanya D itu apa Pak? Didik, jawabnya singkat. Sejak ayah saya masih muda, ia terkenal ganteng, humoris dan ekstrovert. Temennya banyak. Hanya sayang 'cos orangtuanya banyak anak, Samiaji, Samiati, Samiadi, Samiari, Samiani, Samiasih, mangkanya bapak kalo mau makan harus nyari ke tetangga dulu. Dimana rumah tetangga ada kerjaan, baikin